RAGAM BAHASA INDONESIA
1.Sifat-Sifat Ragam Bahasa.
2.Kesalahan Umum Berbahasa Indonesia
Sifat ragam Bahasa ilmu
1.Baku
Ragam bahasa ilmu harus mengikuti kaidah-kaidah bahasa baku, yaitu dalam ragam tulis menggunakan ejaan yang baku, yakni EYD, dan dalam ragam lisan menggunakan ucapan yang baku, menggunakan kata-kata, struktur frasa, dan kalimat yang baku atau sudah dibakukan.
2.Denotatif
Kata-kata dan istilah yang digunakan haruslah bermaknal ugas, bukan konotatif dan tidak bermakna ganda.
3.Berkomunikasi dengan pikiran dari pada perasaan
Ragam bahasa ilmu lebih bersifat tenang, jelas, tidak berlebih-lebihan atauh emat, dan tidak emosional.
4.Kohesif
Agar tercipta hubungan gramatik antara unsur-unsur, baik dalam kalimat maupun dalama linea, dan juga hubungan antara alinea yang satu dengan alinea yang lainnya bersifat padu maka digunakan alat-alat penghubung, seperti kata-kata penunjuk, dan kata-kata penghubung.
5.Koheren
Semua unsure pembentuk kalimat atau alinea mendukung satu makna atau ide pokok.
6.Mengutamakan Kalimat Pasif
Contoh
Penulis melakukan penelitian ini di laboratorium.
perbaikan
Penelitian ini dilakukan dilaboratorium.
7.Konsisten
Konsisten dalam segala hal, misalnya dalam penggunaan istilah, singkatan, tanda-tanda, dan juga penggunaan kata ganti diri.
8.Logis
Ide atau pesan yang disampaikan melalui bahasa Indonesia ragam ilmiah dapat diterima akal.
9.Efektif
Ide yang diungkapkan sesuai dengan ide yang dimaksudkan baik oleh penutur atau oleh penulis, maupun oleh penyimak atau pembaca.
10.Kuantitatif
Keterangan yang dikemukakan pada kalimat dapat diukur secara pasti.
Kesalahan Umum Berbahasa Indonesia
Dalam pemakaian bahasa Indonesia, termasuk bahasa Indonesia ragam ilmiah, sering dijumpai penyimpangan dari kaidah yang berlaku sehingga mempengaruhi kejelasan pesan yang disampaikan.
Penyimpangan/kesalahan umum dalam berbahasa Indonesia dapat diklasifikasikan sebagaiberikut.
1.Hiperkorek
Hiperkorek adalah kesalahan berbahasa karena “membetulkan” bentuk yang sudah benar sehingga menjadi salah.
2.Pleonasme
Pleonasme adalah kesalahan berbahasa karena kelebihan dalam pemakaian kata yang sebenarnya tidak diperlukan.
a. Pleonasme ada tiga macam
a. Penggunaan dua kata yang bersinonim dalam satu kelompok kata
b. Bentuk jamak dinyatakan dua kali
ibu-ibu (benar)
para ibu (benar)
para ibu-ibu (pleonasme)
b. Penggunaan kata tugas(keterangan) yang tidak diperlukan karena pernyataannya sudah cukup jelas
3. Kontaminasi
Istilah kontaminasi dipungut daribahasa Inggris contamination (pencemaran). Dalam ilmu bahasa, kata itu diterjemahkan dengan ‘kerancuan’. Rancu artinya ‘kacau’ dan kerancuan artinya ‘kekacauan’. Yang dimaksud kacau ialah susunan unsure bahasa yang tidak tepat, seperti morfem dan kata.
Morfem-morfem yang salah disusun menimbulkan kata yang salah bentuk. Kata yang salah disusun menimbulkan frase yang kacau atau kalimat yang kacau. Kontaminasi terjadi karena salah nalar, penggabungan dua hal yang berbeda sehingga menjadi suatu hal yang tumpang tindih
4.PerombakanBentukPasif
Perombakan bentuk pasif ada tiga
a. Pemakaian awalan di- untuk bentuk pasif yang seharusnya tidak berawalan di-
b. Penghilangan awalan di- untuk bentuk pasif yang seharusnya menggunakan awalan di-
c. Penyisipan kata diantara dua kata dari sebuah frase terikat
5.Kesalahan berbahasa yang berhubungan dengan pemakaian/ penghilangan kata tugas Kesalahan pemakaian kata tugas dalam berbahasa Indonesia adatigamacam:
a.Ketidak tepatan kata tugas yang digunakan
Contoh:Hasil dari pada penelitian itu sangat memuaskan. (tidaktepat)
Hasil penelitian itu sangat memuaskan. (baku)
b. Pemakaian kata tugas yang tidak diperlukan
Contoh:
Kepada mahasiswa yang terlambat tidak diizinkan mengikuti kuliah. (tidakbaku)
Mahasiswa yang terlambat tidak diizinkan mengikuti kuliah. (baku)
c. Penghilangankatatugasyang diperlukan
Cotoh:
Dia bekerja sesuai peraturan yang berlaku. (tidakbaku)
Dia bekerja sesuai dengan peraturan yang berlaku(baku)
sumber : http://ibuku.zxq.net/Bab%201%20Sifat%20Ragam%20Bahasa%20Ilmu.pdf