Categories

May 13, 2010

Ubiquitous Computing

Perkembangan teknologi komputer sangat pesat. Dulu, mainframe merupakan

produk utama pada masa itu. Sebuah komputer berukuran besar, digunakan

secara bersama-sama oleh beberapa orang. "One computer, many people",

merupakan gelombang pertama teknologi komputer. Lalu PC menggantikan

peran mainframe sebagai pemeran utama dunia komputasi. Ukuran komputer

semakin kecil dan memiliki kemampuan lebih dibanding gelombang pertama.

Jumlahnya pun bertambah secara eksponensial, sehingga "one person, one

computer" telah menjadi kenyataan. Saat ini komputer menjadi sangat

murah dan mudah digunakan dan ditandai dengan lazimnya pemakaian

beberapa komputer oleh satu orang, "one person, many computers." Selain

daripada itu, internet yang merupakan kombinasi antara teknologi

komputasi dan komputasi, menjadi tulang punggung infrastruktur

informasi global. Gelombang perkembangan teknologi komputasi ini

memungkinkan suatu teknologi yang dinamakan ubiquitous computing (baca:

yubikitas). Artikel ini membahas apakah itu ubiquitous computing,

aplikasi penerapannya dan beberapa teknologi yang penting baginya.

Masa Depan Infrastruktur Informasi dan Ubiquitous Computing

Internet sebagai tulang-punggung infrastruktur informasi global, mulai

berpengaruh kepada kehidupan akademik maupun sosial kita. Internet

menjadi sumber utama informasi, komunikasi, bisnis, dan bahkan menjadi

kendaraan politik para politisi. Teknologi komputasi dan komputasi

membuat akses ke internet menjadi sangat cepat dan mempertinggi

mobilitas. Penggunaan komputer yang terhubung internet secara mobil

(bergerak) merupakan hal yang mudah. Teknologi energi memungkinkan

komputer semakin ringan dan kecil. Mudah didapatkan, portabel, mudah

dioperasikan dan murah. Perkembangan komputer dan internet tersebut

memungkinkan manusia berinteraksi dengan komputer secara kontinyu, di

mana saja, kapan saja, tanpa disadarinya. Inilah yang disebut ubiquitous computing.

Istilah ubiquitous sendiri memiliki arti muncul atau terjadi

dimana-mana. Sedangkan istilah ubiquitous computing sering dikaitkan

dengan Mark Weiser, seorang peneliti di Xerox PARC. Dialah pelopor

ubiquitous computing. Menurut Weiser, ubiquitous computing memungkinkan

pemakaian beratus-ratus device (alat) komputasi wireless per orang per

kantor dalam semua skala. Kemudian komputer menjadi semakin embedded

(tertanam dalam suatu alat), semakin pas dan enak, serta semakin

natural. Sehingga kita menggunakannya tanpa memikirkannya dan tanpa

menyadarinya. Tujuan utamanya adalah "activate the world", mengaktifkan

segala yang ada di sekitar kita. Hal itu membutuhkan inovasi-inovasi

baru di bidang operating system, user interface, networks, wireless,

displays dan masih banyak lagi. Kalau seandainya ditambahkan satu

teknologi yaitu networking kepada semua peralatan yang ada di dunia

ini, maka kita dapat mengkomunikasikan antar alat tersebut dan

mengotomatisasi semuanya. Sehingga jadilah ubiquitous computing. Contoh

penerapan ubiquitous computing adalah otomatisasi rumah, bangunan,

jembatan, jalanan, bidang farmasi dan kesehatan, dunia bisnis,

perbankan, dan keamanan dengan jalan membangun network untuk seluruh

peralatan elektronik.

Personalisasi yubikitas (ubiquitous personalization).

Personalisasi yubikitas (ubiquitous personalization) merupakan

trend penelitian di dunia distributed dan mobile computing. Maksud dari

ubiquitous personalization adalah menyesuaikan lingkungan komputasi

kepada spesifikasi yang ditentukan pemakai, kapan saja dan di mana

saja. "Working on the fly" adalah kata kuncinya. Lingkungan komputasi

memerlukan kemampuan untuk berpindah dan sensoring keberadaan pemakai.

Selain itu lingkungan komputasi harus pula memiliki kemampuan adaptasi.

Apabila di tempat tujuan, tidak memungkinkan suatu aplikasi berjalan

dengan seluruh fungsi yang dimilikinya, maka lingkungan komputasi harus

menginformasikan hal tersebut kepada aplikasi agar aplikasi dapat pula

menyesuaikan diri. Adapulaaplikasi semacam Cyberguide, suatu aplikasi

pemandu bagi pengunjung suatu pameran atau museum. Secara garis besar

ada tiga bidang teknologi yang mendukung ubiquitous computing, yaitu

teknologi komunikasi, device, dan distributed-mobile computing. Untuk

teknologi komunikasi, tiga teknologi: embedded Web server, Java dan

wireless memegang peran utama. CGI untuk memproduksi file-file HTML

secara dinamik, serta mengontrol peralatan secara langsung dari

browser. Dibutuhkan Web server yang semakin kecil atau mikro, seperti

Tini Web server dan web server dalam microchip. Xerox PARC memproduksi

Hydra, suatu Web server yang embeddable. Selain itu diperlukan juga

HTTP atau TCP/IP protocol yang lebih kecil lagi untuk alat-alat

elektronik kecil. Untuk hal ini muncul HDML (Handheld Device Markup

Language) dan WML (Wap Markup Language) yang digunakan pada mobile

phone dan peralatan rumah-tangga.

Teknologi Java dengan applet mampu mengurangi beban server dengan

memindahkan proses dari server ke client. Kekuatan utama pada Java

adalah portabilitas program-program Java. Jini memungkinkan struktur

network menjadi dinamik. Suatu alat dapat bergabung ataupun keluar dari

network secara dinamik. Java Virtual Machine yang lebih kecil menjadi

kebutuhan. KVM (kilobyte VM) dapat di-embeded ke chip-chip untuk

mengontrol peralatan. Komunikasi wireless dengan menggunakan GPS, IrDa,

atau sonar memungkinkan mobilitas dan koneksitas antar peralatan secara

dinamik. Teknologi device untuk melakukan sensoring, tracking dan

memonitor lokasi. Sehingga dapat mendeteksi posisi obyek dan arah

gerakan obyek, agar system dapat memberikan servis yang lebih baik

kepada obyek atau pemakai. Implementasinya dengan menggunakan e-tag

(elektronic tags) untuk melakukan tracking atau MEMS (micro electro

mechanical system) yang merupakan integrasi dari komputasi dan

komunikasi untuk mengontrol peralatan dengan akurasi yang tinggi dan

biaya rendah.

Sedangkan dalam distributed-mobile computing diperlukan inovasi dalam

tehnik proxying dan caching, serta distributed processing. Active

network bersamaan pula dengan softbots atau mobile object/agent

merupakan teknologi utama. Isu sekuritas tidak kalah penting dalam

bidang ini. Untuk memonitor lingkungan komputasi diperlukan pula

context-aware paradigm, yaitu paradigma komputasi yang memungkinkan

system menyesuaikan diri dengan selalu melihat konteks dari sistem.

Konteks dari suatu sistem dapat berupa informasi lokasi, ID ataupun

waktu.

Infrastrukturinformasi global mengubah kehidupan akademik dan sosial

kita. Salah satu teknologi informasi yang berkembang pesat adalah

ubiquitous computing. Tetapi spektrum ubiquitous computing tidak

terbatas hanya dalam bidang komputasi, bidang yang lain seperti

komunikasi, energi, farmasi dan kesehatan, arsitektur, ekonomi

bisnis/perbankan dan lain-lain, sangat berkaitan. Masih banyak yang

harus kita kerjakan untuk mengembangkan ubiquitous computing ini dan

masih banyak lagi aplikasi yang mungkin muncul. Mengaktifkan lingkungan

sehingga pekerjaan manusia lebih ringan dan mudah adalah salah satu

tujuan utama dari ubiquitous computing.


Umber : http://www.shvoong.com/exact-sciences/1637200-mengenal-ubiquitous-computing/

No comments:

Post a Comment

IP